BONTANG – Sejak dibawa oleh Kapal Motor (KM) Mitra Abadi dari Donggala dan dilabuhkan di dermaga Berbas Pantai Kamis (6/4) malam lalu, sebagian penumpang (KM) Safina 02 hingga Sabtu (8/4) kemarin masih ada yang berada di Bontang.
Rinciannya, dari 17 penumpang kapal, 7 orang diantaranya sudah kembali ke daerah asalnya menggunakan transportasi darat. Sementara 10 penumpang beserta motorisnya, masih menetap di Bontang sembari menunggu dinamo kapal yang dibeli datang.
“Ini dinamonya masih dicarikan di Samarinda. Jadi kami baru bisa pulang setelah dinamonya ada,” ujar Ismail, salah satu penumpang kapal Sabtu (8/4) kemarin.
Dia menuturkan, selama di Bontang, dirinya dan penumpang lainnya hanya tinggal di atas kapal saja. Untuk mandi dan MCK, mereka hanya menumpang di rumah salah satu warga sekitar dengan membeli air seharga Rp 10 ribu per satu drum. Sementara untuk makan, mereka masih mengandalkan cadangan makanan yang masih tersisa maupun membeli di warung terdekat.
“Kami juga sudah lapor ke RT dan Bhabinsa setempat, dan kepala kampung disini (prakla, Red.) setempat. Polair juga sudah tahu,” sebutnya.
Terkait keadaan, dirinya menyebut, seluruh penumpang yang saat ini masih berada di kapal, kondisinya perlahan sudah mulai membaik. Dirinya berharap, agar alat yang di cari bisa segera didapat sehingga kapal bisa berjalan seperti semula.
“Kami juga cukup jera dengan kejadian ini. Jadi kami sediakan cadangan. sehingga ketika sewaktu-waktu dinamonya mati lagi, kami ada cadangannya,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, KM Safina 02 yang berangkat dari Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah menuju Balikukup, Berau, Kaltim terombang ambing di lautan selama 8 hari 7 malam. Kapal tersebut mengalami kerusakan dinamo yang membuat start mesin tidak menyala.
Sebanyak 17 penumpang beserta awak kapal selamat berkat Kapal Mitra Abadi dari Donggala yang selalu sandar di Dermaga Berbas Pantai, Bontang untuk menjual hasil tangkapan hasil lautnya.
Pada Jumat setibanya di Tanjung Mangkaliat, awak kapal mengecek oli dan mengisi solar dengan mematikan mesin. “Setelah mengisi solar mereka langsung start mesin, namun mesin tidak bisa menyala. Kru kapal pun memeriksa mesin, ternyata dinamo startnya mati,” jelas Kapolres Bontang, AKBP Andy Ervyn melalui Kasat Polair Polres Bontang AKP Kamaruddin yang dibenarkan Kanit Gakkum Sat Polair Ipda Frans Taruk Allo, Kamis (6/4) kemarin.
Kapal tersebut, menggunakan mesin Yanmar 6 selinder. Kru kapal tak bisa memperbaikinya hingga mereka terapung-apung di lautan. Setelah 4 hari terapung barulah mereka menemukan rompong di daerah Selat Makassar. “Dua orang penumpang atas nama Salman dan Oleng pun lantas berenang membawa tali ke pelampung rompong,” ujarnya.
Setelah kapal terikat, keesokan harinya tepatnya Selasa (4/4) lalu mereka ditemukan oleh KM Mitra Abadi. “Barulah sekira pukul 06.00 Wita, Kamis (6/4) kapalnya ditarik ke Bontang dan tiba di Bontang pukul 18.30 Wita,” ungkapnya.
KM Safina 02 itu berlabuh di dermaga Berbas Pantai. Semua penumpang dinyatakan selamat. Hanya ada 3 orang yang sedang sakit. Kanit Gakum Polair Bontang menambahkan kapal tersebut bukan kapal penumpang melainkan kapal keluarga. “Mereka habis menghadiri acara nikahan keluarganya di Toli-toli,” tandasnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post