SANGATTA – PT Kaltim Prima Coal (KPC) bersama PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltimra), telah menyepakati perjanjian jual beli kelebihan daya listrik (excess power) dari PLTU berbahan bakar batu bara yang dioperasikan KPC di Tanjung Bara, Sangatta. Hal itu ditandai dengan penandatanganan kesepakatan jual beli antara KPC dengan PLN, di Hotel Blue Sky, Balikpapan, Senin (18/12).
Hadir dalam acara tersebut, General Manager PT PLN (Persero) Kaltimra Riza Novianto Gustam bersama para manager dari PLN Kaltimra. KPC diwakili General Manager Coal Processing and Handling Division (CPHD) Poltak Sinaga, General Manager Marketing Herlan Siagian, dan sejumlah manager.
Penadatanganan dilakukan, setelah KPC dan PLN menyepakati harga jual beli dan berbagai persiapan teknis lainnya. Poltak Sinaga menjelaskan, proses negosiasi berlangsung sejak Maret lalu sejak penadatanganan MoU jual beli excess power antara KPC dengan PLN dilakukan.“Dalam Minggu ini, listrik dari KPC akan mulai dialirkan ke PLN melalui gardu induk Suwandi. Seluruh sistem kita (KPC, red) sudah siap,” kata Poltak.
Untuk tahap awal, lanjut Poltak, akan dialirkan daya sebesar 5 MW. Selanjutnya, pasokan daya akan ditingkatkan sampai mencapai 18 MW dalam waktu dekat.“Seperti yang kami sampaikan saat MoU, bahwa KPC akan menyalurkan tenaga listrik pada kwartal keempat tahun ini setelah pembangunan PLTU yang baru selesai,” jelasnya.
Dia menambahkan, penyaluran tenaga listrik excess power turut didorong oleh Pemkab Kutim dan masyarakat sehubungan dengan masih terjadinya kekurangan daya listrik yang dialami wilayah Sangatta dan sekitarnya.
Sementara itu, Riza Novianto Gustam mengucapkan terima kasih kepada KPC atas dukungan tenaga listrik sebesar 18 MW tersebut.“Dengan adanya 18 MW ini, sangat membantu kami dalam penyediaan listrik dan upaya efisiensi. Kami berterima kasih dengan adanya sinergi antara KPC dengan PLN ini,”ujar Riza.
Riza lebih lanjut mengatakan, PLN wilayah Sangatta saat ini masih kekurangan daya listrik. Hal itu karena wilayah Sangatta belum terkoneksi ke dalam sistem kelistrikan Kaltimra.“Wilayah Sangatta dan sekitarnya belum menyatu dengan sistem, masih mandiri dengan tenaga listrik dari pembangkit lokal.Kapasitasnya kecil, sehingga adanya suplai dari KPC ini sangat membantu kami,” tuturnya.
Selain itu, excess power dari KPC juga membantu PLN dalam hal efisiensi anggaran, sebab harga pokok produksi yang saat ini ada, masih sangat tinggi dibandingkan dengan harga pembelian listrik excess power KPC.“Harga pokok produksi listrik kita masih tinggi. Karena itu adanya excess power dari KPC akan membantu PLN agar lebih efisien. Kami ucapkan terima kasih karena membuat kami bisa lebih efisien,” tutupnya. (ver/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: