PERASAAN Surti –nama samaran– campur aduk. Penuturan anak bungsunya yang masih 10 tahun membuatnya mematung. Dia seakan tidak percaya dengan kalimat yang didengarnya.
Berawal dari cerita si bungsu tentang kakaknya yang mencari handphone miliknya. Sang adik yang melihat saudaranya kebingungan lantas menjawab, “Paling dibawa bapak.” Obrolan ibu dan anak itu terjadi pada Maret 2019 lalu.
Ternyata mengambil HP hanyalah modus Sy, untuk memperdaya Kembang (18), anak pertama Surti, yang tak lain anak tirinya sendiri.
Si bungsu juga bercerita kepada Surti bahwa Sy sering masuk ke kamar kakaknya. Itu kerap dilakukan ketika Surti sedang tidak berada di rumah. Sejak 2012 lalu. Hingga korban lukus SMA. “Ibunya kerja sebagai asisten rumah tangga. Tersangka (Sy) honorer di Kelurahan Berebas Tengah. Juga menjabat ketua RT,” kata Kapolres Bontang AKBP Siswanto Mukti melalui Kasubag Humas Iptu Suyono, kemarin (10/7).
Mengetahui anaknya telah dicabuli tidak lantas membuat Surti melaporkannya ke kepolisian. Baru setelah dia berkonsultasi dengan adik tersangka, dia berani melapor 24 Juni lalu. “Pertimbangannya, karena tersangka juga tulang punggung keluarga,” tuturnya.
Polisi yang mendapati laporan tersebut langsung mendatangi tersangka di rumahnya, di kawasan Berebas Tengah. Kepada aparat, dia mengakui perbuatannya. “Tersangka mengaku sudah mencabuli sejak korban kelas 5 SD. Dan mulai menyetubuhinya ketika kelas 2 SMP,” terangnya.
Sangking seringnya, tersangka sudah tidak ingat berapa kali menyetubuhi korban. Modusnya selalu sama, meminta telepon genggam anaknya. Dan baru dikembalikan ketika napsunya tersalurkan.
“Tersangka sudah ditahan. Kasus ini masih dilakukan penyidikan oleh Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Satreskrim Polres Bontang,” pungkasnya. (edw)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post