bontangpost.id – Rencana pengisian jabatan anak usaha di tubuh Perumda Aneka Usaha dan Jasa (AUJ) mendapat tanggapan dari legislator. Ketua DPRD Andi Faizal Sofyan Hasdam mengatakan bila langkah ini dilakukan waktu dekat maka selaras dengan program kerja direktur terpilih Perumda AUJ saat dilantik, beberapa waktu lalu.
Menurutnya saat ini memang banyak kursi unit usaha yang kosong. Maka untuk membangkitkan bisnis, slot itu harus segera diisi. Sehingga tujuan usaha dapat bergerak secara maksimal. Meski demikian, ia mewanti-wanti agar pemilihan tidak merujuk pada titipan pihak yang mendukung direktur terpilih.
“Harus profesional dan satu frekuensi dengan pimpinan Perumda AUJ. Sudah waktunya jabatan kosong itu diisi,” kata Andi Faiz.
Politikus Partai Golkar ini juga berharap agar sebelum penunjukan memperhatikan aspek rekam jejak calon pimpinan. Ia menjelaskan peristiwa sebelumnya yakni mantan direktur unit usaha Perumda AUJ yang tersandung kasus dugaan korupsi, bisa menjadi pelajaran.
“Jangan sampai itu terulang kembali,” ucapnya.
Unit usaha Perumda AUJ harus bisa mandiri dan mengembangkan bisnisnya. Seperti tujuan pembentukan induk perusahaan ini yakni berorientasi bisnis. Dengan harapan di tangan orang tepat bisa menyerap tenaga kerja lokal. Terlebih bisa menjadi pundi pendapatan kas daerah Kota Taman.
“Harapannya unit usaha yang ada bisa menyumbang PAD buat Bontang. Nantinya direksi terpilih di tiap unit usaha harus bisa memulihkan kepercayaan publik dari kasus yang terjadi sebelumnya,” tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, sinyal restrukturisasi kursi pimpinan di anak usaha Perumda Aneka Usaha dan Jasa (AUJ) segera dilakukan. Direktur Perumda AUJ Abdu Rahman mengatakan saat ini ada beberapa anak usaha yang jabatan pucuk pimpinannya kosong. Setelah tersandung masalah kasus dugaan korupsi dana penyertaan modal sebelumnya.
“Ini sesuai dengan komitmen saya untuk memperbaiki Perumda AUJ,” kata Rahman.
Ia mengatakan proses itu akan dilakukan pasca Perumda AUJ menggelar rapat umum pemegang sahan (RUPS) internal. Namun demikian, ia enggan membocorkan kapan tahapan itu dilakukan. Pastinya dalam tahun ini. “Segera mungkin. Nanti awak media akan saya kasih tahu lagi,” ucapnya.
Pihaknya juga telah melakukan investigasi terhadap kinerja dan keuangan seluruh unit usaha. Salah satunya dengan cara meminta setiap anak usaha untuk memberikan laporan. Laporan itu dijadikan bahan untuk penilaian. Tak hanya itu, ia juga belum bisa merincikan pejabat lama yang berpotensi untuk duduk kembali di pimpinan unit usaha.
“Karena sebagian besar tidak ada pengurusnya. Seperti Bontang Investido Karya Mandiri (BIKM). Karena pejabat lama terbelit kasus hukum,” tutur dia.
Nantinya unit usaha yang kinerjanya masih bagus bakal dipertahankan. Berbeda unit usaha yang memiliki catatan tidak memuaskan akan dievaluasi. Bentuk evaluasi pun tidak bisa dijelaskan. Selain BIKM, unit usaha yang masuk dalam Perumda AUJ meliputi Bontang Transport (penyewaan kapal Bontang Express), Bontang Karya Utamindo (SPBN), BPR Bontang Sejahtera (perbankan), Jasa Amanah Bontang (kepelabuhan), dan Bontang Berkah Jaya (bongkar muat). (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post