Pelanggan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Taman diminta segera menampung air. Terjadi kerusakan pompa untuk area distribusi Water Treatment Plant (WTP) Kanaan.
bontangpost.id – Pelanggan Perumda Air Minum Tirta Taman area distribusi WTP Kanaan bakal tidak dipasok air selama tiga hari. Dijadwalkan penghentian pasokan ini mulai Sabtu (20/6/2020) mendatang.
“Benar kami sudah informasikan bahwa suplai air untuk ke Kanaan tidak mengalir maksimal hingga Senin (22/6/2020),” kata Dirut Perumda Air Minum Tirta Taman Suramin.
Menurutnya, penghentian ini lantaran produktivitas sumur mengalami penurunan peforma. Akibat adanya penyumbatan di pompa dan konstruksi sumur yang terletak di Jalan Tarakan II, Kelurahan Gunung Telihan. Penyumbatan itu terjadi karena ada korosi. Dampak dari kadar besi yang tinggi. Rencananya, manajemen akan melakukan overhaul atau turun mesin.
“Tujuannya untuk membuka pori-pori dan konstruksi yang tersumbat. Ini bentuk perawatan dan pemeliharaan sumur supaya peformanya kembali normal,” ucapnya.
Sebelumnya, sumur ini juga mengalami kerusakan, dua tahun lalu. Ia menilai sumur yang pernah rusak performanya tidak bisa kembali 100 persen. Kini pasokan distribusi mencapai 25 liter per detik. Padahal kemampuan sumur ini mampu mencapai 40 liter per detik.
Meski sumur rusak, pasokan selama ini tetap mengalir. Area tersebut dibantu oleh suplai dari WTP Bhayangkara.
“Bahkan sempat turun angkanya di 18 liter per detik. Akhirnya kami tingkatkan dan volume ini merupakan maksimal yang bisa dilakukan,” tutur dia.
Momentum perbaikan ini juga dibarengi dengan shutdown WTP. Langkah peningkatan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air ini penting. Pasalnya, selama pandemi Covid-19, WTP tidak di-shutdown. Totalnya pun telah lima bulan. Padahal manajemen selalu rutin melakukan langkah ini tiap triwulan.
“Memang shutdown biasanya satu hari tidak ada pasokan air. Karena ini sekaligus perbaikan menjadi tiga hari,” tutur dia.
Tidak dilakukannya shutdown di masa pandemi untuk memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan. Sebab, pemerintah pusat pun meminta kepada warga untuk menerapkan protokol kesehatan. Demi mencegah terjadinya penyebaran virus corona. Salah satu bentuknya dengan rutin melakukan gerakan cuci tangan.
“Pikiran kami ialah saat itu lebih baik mengurangi kualitas daripada kuantitas,” sebut Suramin.
Direncanakan shutdown dijalankan bergilir. Setalah WTP Kanaan giliran Berebas Tengah, Loktuan, KS Tubun, dan Bhayangkara. Pengaturan jadwal bergantung keluhan pelanggan. Diketahui jumlah pelanggan di area Kanaan mencapai hingga 2 ribu. (*/ak/rdh)