bontangpost.id – Paparan virus korona di Kota Taman melonjak sejak awal Januari. Sebab itu, Pemkot pun telah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Tepatnya sejak 18 hingga 31 Januari mendatang. Namun, langkah ini berpotensi menyusul Pulau Jawa-Bali yang telah memplokamirkan masa perpanjangan terlebih dahulu.
Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Adi Permana mengatakan tren kasus aktif masih meningkat. Berkaca dari data, lonjakan signifikan terjadi pada pekan kedua dan ketiga Januari. Sementara masa inkubasi virus dibutuhkan waktu 10-14 hari. Artinya penambahan selama PPKM berlangsung sebagian besar belum menyelesaikan masa inkubasi virus.
“Baru dinyatakan pasien itu sembuh. Trennya kelihatan dari perkembangan kasus tiap hari yang tercatat di infografis,” kata Adi.
Pada pekan pertama Januari rata-rata kasus aktif di kisaran 13-14 persen. Namun sepekan selanjutnya merangkak ke 16-19 persen. Drastisnya, pekan ketiga bulan ini angkanya justru tidak membaik yakni hingga 26,4 persen. Total kasus aktif terkini yaitu 718 kasus. Nominal ini masih di atas jauh dari rata-rata nasional yakni 16,2 persen.
Kondisi ini disebabkan oleh jumlah penambahan kasus lebih mendominasi, dibandingkan penambahan kasus kesembuhan. Secara otomatis, angka kesembuhan mengalami penurunan pada pekan kedua. Dari capaian 83-84 persen di pekan sebelumnya menjadi 79-81 persen. Bahkan di pekan ketiga ini angkanya melorot hingga 71,9persen. Angka kesembuhan juga masih berada di bawah rata-rata nasional yakni 80,9 persen.
“Sepekan saja tidak terkejar angkanya. Karena ini mengacu masa inkubasi virus,” ucapnya.
Situasi diperparah dengan peningkatan kasus kematian. Pada 2 Januari angka kematian masih tercatat 33. Tiga pekan berselang menjadi 47. Artinya ada penambahan 14 kasus. Kendati jika dipersentasekan dengan total kasus terkonfirmasi angkanya justru menurun. Dari 1,8 menjadi 1,7 persen.
“Ini karena penambahan kasus aktifnya signifikan. Meski demikian ini menjadi catatan,” tutur dia.
Menurutnya, kasus kematian didominasi oleh lansia. Dengan penyakit penyerta yang diidap. Nantinya, Tim Gugus Tugas akan menyampaikan data epidimiologi sebagai bahan pertimbangan evaluasi PPKM. “Terkait kebijakan itu menjadi ranah pimpinan daerah. Jika mengacu data saat ini otomatis angkanya masih tinggi. Tapi nanti dilihat perkembangannya,” terangnya.
Oleh karena itu, Adi meminta masyarakat untuk patuh terhadap aturan PPKM. Bentuknya dengan tetap tinggal di rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak. Sehingga meminimalisasi penyebaran virus korona. “Karena virus ini yang bawa manusia,” pungkasnya. (*/ak)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda