Tagih Kekurangan Bonus PON Jabar
SAMARINDA – Puluhan atlet, pelatih, dan official tim Pekan Olahraga Nasional (PON) Kaltim mendatangi gedung DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar Karang Paci, Selasa (15/8) pagi kemarin. Pada aksi yang berlangsung tertib tersebut, para atlet dan pelatih mempertanyakan kekurangan bonus PON Jawa Barat (Jabar) 2016 yang belum dialokasikan dalam APBD Perubahan (APBD-P) Kaltim 2017.
Dalam penjagaan ketat polisi, para atlet dan pelatih berorasi di dalam kompleks DPRD Kaltim. Dengan membentangkan spanduk lebar bertuliskan tuntutan mereka. Setelah menyampaikan aspirasi, para pendemo yang tergabung dalam Forum Solidaritas Atlet, Pelatih, dan official se-Kaltim ini lantas masuk ke dalam gedung untuk bertemu anggota DPRD Kaltim.
Sempat menunggu, rombongan akhirnya bertemu Komisi IV DPRD Kaltim pukul 11.00 Wita. Di salah satu ruang rapat, perwakilan para atlet, pelatih, dan official mengutarakan uneg-unegnya. Muslimin selaku juru bicara forum atlet dan pelatih menjelaskan, kedatangan mereka ke DPRD untuk mempertanyakan bonus atlet bukan kali pertama dilakukan.
“Sebelumnya kami pernah datang ke sini (DPRD Kaltim, Red.) mempertanyakan kekurangan bonus atlet. Waktu itu Ketua DPRD bilang kekurangan bonus tidak masalah, dananya bisa dialokasikan melalui APBD-P. Uangnya diambilkan dari SiLPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran, Red.),” terang Muslimin.
Namun, pihaknya mendengar anggaran belum dialokasikan dalam APBD-P 2017. Sementara para atlet, pelatih, dan official telah menunggu lama penyaluran kekurangan bonus tersebut. Malahan mereka begitu mengharapkan baik untuk keperluan latihan maupun untuk kebutuhan keluarga. Makanya dengan sangat terpaksa mereka kembali lagi ke DPRD Kaltim.
“Kami ke sini tidak berharap janji-janji. Kami ingin kepastian kekurangan bonus tersebut dapat dialokasikan dalam APBD-P,” tegasnya.
Menurut Muslimin, pencairan kekurangan bonus ini begitu berarti bagi para atlet, pelatih, dan official. Karena sudah merupakan penghidupan sehari-hari. Apalagi dalam waktu dekat sejumlah atlet Kaltim bakal membela Indonesia dalam ajang Sea Games di Kuala Lumpur. Sehingga, dia meminta hasil kerja keras tersebut bisa dihargai dengan pemenuhan bonus yang menjadi janji pemerintah.
“Mereka ini (atlet, Red.) untuk makan saja susah, sampai ada yang jual motor. Karena waktunya dihabiskan untuk berlatih agar bisa menghasilkan prestasi,” tambah Muslimin.
Untuk itu, dalam rapat kemarin pihaknya meminta ada keputusan rapat bahwa kekurangan bonus tersebut bisa dialokasikan dalam APBD-P. Bila tidak, forum mengancam akan menginap di DPRD Kaltim hingga kekurangan bonus bisa dipastikan dalam APBD-P.
Sementara itu Amir, salah seorang pelatih yang ikut hadir dalam demo kemarin berharap besar masalah bonus atlet dapat diselesaikan di tahun ini. Dia tidak mempermasalahkan melalui jalur mana bonus ini dapat tersalurkan. Melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) ataupun Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) tidak masalah.
“Yang terpenting ada alokasinya di APBD-P. Kalau bisa penyalurannya ya melalui SKPD karena data kami sudah terdaftar di sana,” kata Amir.
Dia menyebut kekurangan bonus ini sebagai utang Pemprov Kaltim yang belum dibayarkan kepada para atlet, pelatih, dan official. Karena sebelumnya pemprov sendiri yang menjanjikan bakal memberikan bonus-bonus bagi atlet Kaltim yang berprestasi dalam PON Jabar. Kata Amir, bila tidak juga ditepati, maka bisa disimpulkan pemprov telah ingkar janji.
“Termasuk bonus Rp 250 juta untuk peraih medali emas. Kalau belum dilunasi, ya jangan salahkan atlet bila tidak berprestasi,” tandasnya. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post