Trauma sering kali terjadi kepada para korban yang merasakan langsung bencana alam baik gempa, tsunami, maupun kebakaran. Anak-anak, merupakan yang paling rentan mengalami trauma. Karenanya, tim relawan Bontang hadir memberikan trauma healing.
MEGA ASRI, Bontang
Sudah tiga hari 25 relawan Bontang melakukan aksi kemanusiaan di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Berbagai tindakan dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dan kemampuan masing-masing relawan.
Setelah tim medis yakni para dokter dan perawat diapresiasi lantaran berperan dalam layanan kesehatan dan gawat darurat, kali ini aksi sosial dari salah satu relawan asal Bontang, Syaiful mendapat perhatian berbagai pihak.
Ipul, begitu pria ini karib disapa, merupakan relawan yang difokuskan kepada para anak korban bencana gempa dan tsunami Palu. Dia biasanya memberikan hiburan kepada para korban anak agar bisa melupakan kesedihannya bagi mereka yang sudah tak lagi memiliki saudara atau keluarga. Pun begitu bagi keluarga mereka yang masih utuh, namun harus kehilangan harta benda miliknya.
Pengobatan trauma atau trauma healing dilakukan di Lapangan Vatulemo Rumah Jabatan Wakil Bupati Palu. Awalnya sebanyak 75 anak yang mendapatkan assesment atau trauma healing. Namun ternyata jumlahnya bertambah menjadi 117 anak.
“Berbagai hadiah diberikan kepada anak-anak korban gempa dan tsunami,” jelas salah seorang relawan dari Humas Pemkot Bontang, Herman Baakel, Selasa (9/10) kemarin.
Dijelaskan, anak-anak usia sekolah diberikan hadiah berupa alat tulis. Sementara para balita mendapatkan hadiah berupa popok bayi. Untuk menambah kebahagiannya, mereka diberikan camilan juga cokelat. “Anak-anak sangat menikmati dan melupakan sejenak peristiwa bencana yang mereka alami,” ujarnya.
Trauma healing ini merupakan dukungan psikososial bagi para anak korban bencana alam. Layanan tersebut perlu dilakukan secara rutin, agar anak-anak benar-benar terbebas dari rasa takut dan trauma. Namun demikian, kegiatan tersebut hanya bisa dilakukan secara bertahap.
Apalagi, tim relawan layanan dukungan psikososial asal Bontang ini yang pertama membawa badut dan story telling untuk anak korban bencana. Alhasil, anak-anak menjadi terhibur dan ceria. “Tim relawan Bontang juga bekerja sama komunitas lokal Sunrise School yang peduli terhadap anak dan lingkungan,” terang Herman.
Sementara itu, tim relawan dari dokter dan perawat mendapat tugas di RS Undata Palu. Dua dokter bedah Bontang, dr Johan dan dr Ary kembali melakukan operasi pembersihan luka terbuka kepada pasien yang telah masuk daftar tunggu. Para dokter dan perawat dari Bontang ini juga melakukan penyisiran lokasi pengungsian di pegunungan untuk melakukan pelayanan kesehatan kepada pengungsi.
Demikian dengan tim relawan Bontang di bidang rescue Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI). Kedua bidang ini kembali mendapatkan tugas menyisir lokasi di Balaroa, yang sampai hari ketiga ini tim relawan Bontang ikut membantu evakuasi dua jenazah menuju mobil jenazah bersama tim rescue kota Balikpapan.
Direncanakan tim relawan asal Bontang akan bertolak ke Bontang pada Rabu (10/10) hari ini. (bersambung)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post