Pihak SDN 005 Bontang Utara (BU) meminta bantuan dari pihak kepolisian agar dapat memfasilitasi pertemuan dengan wali murid. Pasalnya, mereka menginginkan permasalah vaksin di sekolahnya tidak melebar kemana-mana dengan adanya postingan salah satu orang tua murid di media sosial.
Kepala SDN 005 BU, Akhmadi mengatakan terkait suntik vaksin merupakan tugas Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Diskes-KB) Bontang. sekolah, lanjutnya hanya sebagai fasilitator untuk menyukseskan program vaksin nasional. “Di tahap pertama, capaian di sekolah kami cukup rendah. Makanya tahap kedua sekolah kami didatangi Diskes lagi, sekaligus memberikan sosialisasi kepada wali murid,” jelas Akhmadi di Polsek Bontang Utara, Rabu (24/10) kemarin.
Akhmadi mengatakan, pihaknya ingin menyelesaikan permasalahan yang sudah terjadi agar tidak menyebar lebih luas. “Makanya kami datangi pihak kepolisian agar ada yang memfasilitasi dan semua persoalan menjadi jelas,” ujarnya.
Apalagi di media sosial, pihak SDN 005 BU mendapat banyak cemoohan dari netizen. Akhmadi juga mengaku tak ingin memperpanjang dan hanya ingin menyelesaikan masalah yang kadung viral. “Kami ingin menyelesaikan secara kekeluargaan, anak dari orang tua tersebut adalah murid kami atau warga kami, sehingga harus tetap sebagai satu keluarga,” harapnya.
Kedatangannya ke pihak kepolisian juga bukan maksud untuk melaporkan postingan orang tua murid. “Jadi bukan pelanggaran hukum, tetapi minta difasilitasi agar selesai,” imbuhnya.
Semua upayanya itu dimaksudkan agar pihaknya bisa tenang dalam menjalankan tugas, juga para murid tidak terganggu psikologinya.
Kata Akhmadi, jumlah murid di sekolahnya sekira 600 siswa, total yang sudah divaksin sebanyak 400 anak, sementara 200 lainnya masih belum mendapat persetujuan orang tua. “Alasannya beragam, mulai dari status halalnya, hingga efek samping dari vaksin,” urainya.
Ketakutan dari efek samping itu pun diakui Akhmadi merupakan hak orang tua. Jika memang diizinkan anaknya divaksin, maka pihaknya akan memvaksin. Tetapi bagi yang tidak diizinkan, pihaknya tidak memaksanya.
Sementara itu, Kapolres Bontang AKBP Siswanto Mukti melalui Kapolsek Bontang Utara Iptu Eko mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti keluhan dari warganya dalam hal ini pihak sekolah. Setelah itu, Polsek Bontang Utara juga akan mengagendakan pertemuan antara pihak sekolah dengan orang tua murid yang menentang vaksin. “Karena ini baru sepihak yang mengeluh, maka nanti diagendakan mengumpulkan dari Diskes-KB Bontang dan orang tua serta pihak sekolah,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut rencananya juga diagendakan sosialisasi terkait vaksin. “Untuk keluh kesahnya sudah kami monitor, jika nanti ada teror, maka bisa langsung melaporkan ke Pos Polisi di Loktuan,” kata Eko. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post