Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Rabu, 14 April 2021
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Kaltim

Tambang Ilegal Muncul Karena Tahura Tak Diawasi 

Reporter: BontangPost
Sabtu, 19 Mei 2018, 11:30 WITA
dalam Kaltim
2 menit dibaca
Tambang Ilegal Muncul Karena Tahura Tak Diawasi 

FOTO WAJAH: Baharuddin Demmu(DOK/METRO SAMARINDA)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

SAMARINDA – Munculnya tambang batu bara ilegal di Taman Hutan Raya (Tahura), Bukit Soeharto, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) diduga karena minimnya pengawasan pemerintah daerah (pemda). Sebab apabila ada pengawasan intenstif dari dinas terkait, maka aktivitas ilegal tidak akan muncul di hutan lindung tersebut.

Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Baharuddin Demmu menegaskan, kemunculan tambang ilegal di Tahura bukan hal baru. Bahkan sudah berkali-kali ada temuan aktivitas pertambangan di areal terlarang tersebut.

“Memang sudah berulang kali ditemukan tambang di Tahura. Harusnya ada pengawasan. Kan tambang ini menggunakan alat berat, mudah saja dilakukan pengawasan,” ujar Baharuddin, Jumat (18/5) kemarin.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, Pemda Kukar, dan aparat kepolisian harus lebih serius mengawasi tambang ilegal di Tahura. Salah satu langkah yang dapat diambil yakni memeriksa seluruh jalur masuk menuju Tahura.

“Masa pemerintah tidak memiliki data, jalur mana yang  dilewati? Identifikasi saja. Misalnya di Samboja, berapa titik jalur yang dilewati ke Bukit Soeharto? Begitupun dengan wilayah lainnya,” saran dia.

Baca Juga:  Apresiasi dari Presiden Jokowi untuk Syaharie Jaang

Setelah pemerintah melakukan identifikasi jalur yang berkaitan erat dengan aktivitas pertambangan ilegal, kata dia, maka langkah selanjutnya yang dapat diambil yakni membentuk pos-pos pengamanan.

Dengan adanya pos keamanan, setiap waktu upaya penambangan ilegal dapat diawasi dan dilaporkan pada aparat. Terlebih penambang pada umumnya menggunakan alat besar yang dapat dengan mudah diketahui keberadaannya.

“Jadi semua aktivitas penambang itu gampang sekali diidentifikasi. Tetapi adanya tambang ilegal ini karena pemerintah tidak serius. Kalau pemerintah serius menyelamatkan Bukit Soeharto, dari dulu sudah dibentuk pos penjagaan,” katanya.

“Selama ini, Bukit Soeharto itu enggak diawasi. Seadainya diawasi, enggak mungkin orang nambang. Kalau pemerintah bilang diawasi, suruh tunjukkan ke saya, bagaimana model pengawasannya?” lanjut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Sebelumnya, Kepala Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum (Gakkum) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Wilayah Kaltim, Burhan menuturkan, pihaknya telah mengamankan 12 orang pada Selasa (11/4) lalu. Mereka diduga kuat telah melakukan penambangan ilegal di kawasan Tahura.

Selain itu, Gakkum Wilayah Kaltim juga mengamankan barang bukti berupa satu unit eksavator dan sembilan unit dump truk yang digunakan untuk mengangut batu bara ilegal. “Sekarang barang bukti itu sudah kami sita,” ujar Burhan, Kamis (17/5) lalu.

Baca Juga:  PENDIDIKAN SD Islamic Center Juara Umum, Pekan Raya Alfyss 2017

Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa pelaku telah melakukan penambangan sejak Januari 2018 di lahan seluas lebih dari satu hektare. Penambangan tersebut dilakukan secara perorangan, bukan atas inisiatif perusahaan.

Dia membeberkan, tersangka yang diamankan antara lain S (supir dump truk), AM (operator alat berat), RW (pengawas lapangan). Di tangan ketiganya pula Gakkum Wilayah Kaltim menyita barang bukti.

Kemudian tersangka yang berinisial RW, SR, dan AM dititipkan di rumah tahanan Kepolisian Resort Daerah (Polres) Samarinda. “Penyidik masih mendalami kemungkinan keterlibatan pihak-pihak lain dalam aktivitas pertambangan ilegal di Tahura. Karena sampai sekarang kami belum mendapatkan pelaku utamanya,” ucap Burhan. (*/um)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: Metro SamarindaTahuraTambang Ilegal
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan11Tweet7Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Minyak Sawit Tumpah, Belasan Nelayan Keramba Rugi

Minyak Sawit Tumpah, Belasan Nelayan Keramba Rugi

Rabu, 14 April 2021, 12:17 WITA
Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Rabu, 14 April 2021, 08:45 WITA
Kampus Unggulan Ekspansi di IKN

Kampus Unggulan Ekspansi di IKN

Selasa, 13 April 2021, 17:00 WITA
Pria di Sangatta Koleksi Puluhan Video Tetangga saat Mandi

Pria di Sangatta Koleksi Puluhan Video Tetangga saat Mandi

Selasa, 13 April 2021, 09:15 WITA
Bandara APT Pranoto Samarinda Uji Coba GeNose

Tes GeNose Sudah Bisa Dilakukan di APT Pranoto

Jumat, 9 April 2021, 19:00 WITA
Rp 700 M Disiapkan untuk Pembangunan Jalan di Kaltim

Rp 700 M Disiapkan untuk Pembangunan Jalan di Kaltim

Jumat, 9 April 2021, 15:00 WITA
Postingan Selanjutnya
Jembatan Mahulu Gelap Gulita 

Jembatan Mahulu Gelap Gulita 

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Kesal Selalu Minta Dinikahi, Oknum TNI di Balikpapan Nekat Habisi Nyawa Kekasihnya

Rabu, 14 April 2021, 08:45 WITA
Evi Butuh Dukungan Publik Kaltim

Evi Butuh Dukungan Publik Kaltim

Minggu, 11 April 2021, 11:10 WITA
Sebelum Ditemukan Meninggal, Nelayan Bontang Lestari Sempat Hubungi Keluarga

Sebelum Ditemukan Meninggal, Nelayan Bontang Lestari Sempat Hubungi Keluarga

Sabtu, 10 April 2021, 16:06 WITA
Jalur Alternatif Dinilai Bisa Atasi Jalan Tanah Datar yang Rusak dan Berlumpur

Jalur Alternatif Dinilai Bisa Atasi Jalan Tanah Datar yang Rusak dan Berlumpur

Rabu, 7 April 2021, 18:55 WITA
Main Judi, Enam Orang Ditangkap Polisi

Main Judi, Enam Orang Ditangkap Polisi

Senin, 12 April 2021, 17:07 WITA
Pasar Ramadan Dibuka, Tak Ada Penarikan Retribusi

Pasar Ramadan Dibuka, Tak Ada Penarikan Retribusi

Rabu, 14 April 2021, 20:09 WITA
Ujian Selesai, Pekan Ini Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka

Ujian Selesai, Pekan Ini Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka

Rabu, 14 April 2021, 15:00 WITA
Lampu Lalu Lintas Simpang 4 Loktuan Padam, Dishub Diminta Rajin Cek Traffic Light

Lampu Lalu Lintas Simpang 4 Loktuan Padam, Dishub Diminta Rajin Cek Traffic Light

Rabu, 14 April 2021, 14:00 WITA
TKBM Pelabuhan Loktuan Diwajibkan Vaksin Sebelum Bekerja

Tiga Pelayaran Terakhir di Pelabuhan Loktuan Potensi Membeludak

Rabu, 14 April 2021, 13:00 WITA
Minyak Sawit Tumpah, Belasan Nelayan Keramba Rugi

Minyak Sawit Tumpah, Belasan Nelayan Keramba Rugi

Rabu, 14 April 2021, 12:17 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.