Kasus Terbanyak di Daerah Pedalaman
SANGATTA – Warga Kutim tampaknya belum memiliki kesadaran penuh untuk memiliki akta lahir. Pasalnya, dari data yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kutim, masih terdapat 239.555 ribu jiwa yang belum mengantongi akta.
Dikatakan Kadisdukcapil Januar Herlian Putra Lembang Alam, didampingi Kepala Bidang Pencatatan Sipil, Sulastin, data ini diambil dari jumlah penduduk umum sebesar 414.310 jiwa ditambah penduduk umur 0 sampai 18 tahun sebesar 171.351 jiwa.
“Jadi, khusus tingkat penduduk yang belum memiliki akta kelahiran sebanyak 226.825 jiwa dan yang sudah berjumlah 187.485 jiwa. Sedangkan untuk golongan umur 0 sampai 18 tahun, yang mengantongi akta sebanyak 160.621 jiwa dan yang belum sebanyak 12.730 jiwa. Dengan persentase masing-masing 45,3 persen umur di atas 18 tahun dan 92,7 persen untuk umur 0-18 tahun,” ujar Lastin.
Pada tingkat 18 tahun ke atas, paling banyak yang belum melakukan pembuatan akta ialah di Kecamatan Karangan baru 33,8 persen, menyusul Kecamatan Kaubun 36, 5 persen dan terakhir Kecamatan Telen 39,0 persen. Paling tertinggi memenuhi cakupan kepemilikan akta ialah Kecamatan Long Masangat sebesar 64,7 persen. Kecamatan lainnya rata-rata baru 40 hingga 50 persen.
Sedangkan untuk tingkatan umur 0-18 tahun terendah ialah Kecamatan Muara Wahau. Untuk 17 kecamatan lainnya hampir rampung 100 persen. “Memang rata-rata kecamatan di daerah pedalaman yang masih banyak belum memiliki akta,” jelasnya.
Ada beberapa kemungkinan masih minimnya minat masyarakat enggan membuat akta. Pertama, masalah jarak tempuh pembuatan, belum mengerti pentingnya kepemilikan akta serta kurangnya informasi dimana dan kepada siapa membuatnya.
“Jadi banyak kemungkinan. Untuk itu, dalam waktu dekat ini kami akan melakukan sosialisasi lagi mengenai pentingnya akta kelahiran. Karena ini untuk kepentingan diri sendiri. Mudahan saja, ke depan masyarakat berbondong-bondong membuatkan anaknya akta,” kata mantan Kepala Bidang Perlindungan Konsumen, Disperindag Kutim itu. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post