Tak hanya orang dewasa, anak juga bisa terkena diabetes. Umumnya, diabetes pada anak dikenal dengan diabetes tipe 1. Lalu apa penyebab dan gejalanya?
Diabetes tipe 1 bisa terjadi karena pankreasnya tak bisa berfungsi menghasilkan insulin. Nah, usia anak yang mengalami diabetes biasanya karena organ pankreasnya tidak berfungsi sejak lahir atau tidak dapat menghasilkan hormon insulin. Biasanya kondisi ini dialami dari usia di bawah 10 tahun.
Perlu diketahui, makanan sejatinya masuk ke dalam kerongkongan hingga lambung lalu usus kecil dan usus besar. Di antara lambung dan usus ada pankreas. Setelah makanan diserap, dari pankreas normalnya mengeluarkan hormon insulin. Insulin gunanya untuk membantu tubuh membuka dinding-dinging sel untuk menyerap glukosa di dalam darah.
Supaya glukosa bisa masuk ke dalam sel, harus dibantu oleh insulin. Jika insulin tak berfungsi sejak lahir, maka glukosa tak bisa masuk ke dalam sel. Mau tak mau, penderita diabetes tipe I sejak kecil harus disuntik insulin seumur hidup. Di negara maju sudah banyak yang melakukan transplantasi pankreas pada anak.
Tapi sayangnya, orang tua mungkin tidak menyadari jika anaknya menderita diabetes. Saat memiliki anak yang lemas, kurang berenergi, banyak deteksi atau diagnosanya bukan karena diabetes.
“Saya didiagnosa diabtes sejak usia 13 tahun. Saat itu saya tipes dan harus dirawat ternyata baru ketahuan gula darah saya 400 dan saya kena diabetes tipe 1. Gejalanya sama, sering haus, sering buang air kecil, tapi kurus. Enggak menyangka kena diabetes,” kata salah satu pasien diabetes tipe 1, Anita Permatasari baru-baru ini dalam diskusi di Jakarta.
Perwakilan dari Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PB PERKENI) Prof. Dr. dr. Achmad Rudijanto, Sp.PD, KEMD menjelaskan, diabetes tipe 1 juga bisa menjadi bagian dari penyakit auto imune. Penderitanya bisa terjadi pada usia anak bahkan di bawah usia 1 tahun.
“Umumnya kalau terjadi pada anak dan bayi bukan karena lifestyle tetapi memang pankreasnya tidak menghasilkan insulin,” kata dokter Achmad baru-baru ini.
Gejalanya, kata dia, tak jauh berbeda dengan orang dewasa yaitu sering buang air kecil, lapar terus, dan lemas. Sehingga, meski sang anak makan lebih banyak namun berat badan anak akan menurun.
Tubuhnya tidak dapat menyerap gula dari makanan membuat tubuh kekurangan energi. Karena sel-sel dalam tubuh anak tidak mendapatkan energi yang cukup, maka anak bisa mengalami kelelahan dan anak terlihat lesu.
“Permasalahannya kalau anak masih pakai popok kan kita enggak tahu ya apa dia sering pipis atau tidak. Makanya orang tua sebaiknya dianjurkan jika memang keluarganya punya riwayat diabetes, anaknya sejak dini sudah fek gula darah sebaiknya. Seperti anak saya sudah saya cek gula darah sejak lahir, ceknya di tumit. Untuk mencegah dan mendeteksi lebih dini,” tambah Anita Permatasari.(jpc)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post