bontangpost.id – Keterlibatan anak di bawah umur dalam penyalahgunaan narkotika di Bontang terbilang tinggi. Mereka kerap menjadi korban tangan-tangan para bandar yang memanfaatkan para pelajar atau anak di bawah umur.
Sub koordinator Rehab Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Bontang Tandayu menyebut, sepanjang 2020 ada 9 pelajar yang terlibat kasus penyalahgunaan narkoba. 7 orang dirawat inap di Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah. Sementara 2 lainnya menjalani rawat jalan.
“Yang rawat jalan wajib lapor seminggu sekali ke kantor BNNK di Jalan Pattimura,” ungkapnya kepada bontangpost.id.
Rentan usia yang terlibat kasus narkoba dari 12 sampai 16 tahun. Kebanyakan merupakan warga Bontang Utara. Adapun 7 orang yang kini menjalani rehab di Balai Rehabilitasi seluruhnya pelajar SMA dan SMK. “Mereka ujian di Balai itu, virtual,” bebernya.
Sementara 2 orang yang rawat jalan masih berstatus pelajar SMP. Mereka hanya menjalani rawat jalan lantaran kerap mabuk minuman oplosan alias ngoteng. “Kelas 1 sama 2 SMP mereka. Wajib lapor minimal sampai 8 kali pertemuan,” jelasnya.
Narkoba yang digunakan oleh 7 remaja tersebut yakni sabu-sabu dan double L. Barang haram itu mereka dapatkan di sekitar wilayah Bontang. Meski tak murah, namun mereka tak kehabisan akal. Biasanya, dikatakan Tandayu, para remaja tersebut membeli narkoba dengan paket hemat.
Untuk membeli barang haram itu, tak hanya menggunakan uang dari orangtua. Beberapa di antara mereka juga rela bekerja di pencucian motor. “Ada juga yang ngamen buat beli barang (narkoba). Rata-rata sudah pakai dari 3 bulan sampai 2 tahun,” ujarnya.
Dayu pun berharap pengawasan orangtua dapat lebih ditingkatkan. BNNK juga sebelumnya telah melakukan sejumlah upaya pencegahan lewat pendekatan ke sekolah-sekolah. Namun, selama 2020, hal itu tak dapat dilakukan, lantaran pandemi. “Ini baru kami mulai lagi, tapi webinar online saja,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post