SANGATTA – Bupati Kutai Timur Ismunandar mengakui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) masih membutuhkan tenaga teknis sebagai Surveyor Kadaster dan Asiten Surveyor Kadastrer. Sebab, keberadaan tenaga teknis bersertifikasi tersebut dibutuhkan untuk melakukan pemetaan dan pengukuran terhadap wilayah. Terlebih permasalahan tanah dan lahan di Kutim cukup pelik.
“Kita masih kekurangan. Kecamatan-kecamatan kan perlu ada. Apalagi persoalan tanah, itu menjadi perhatian pemerintah. Karena banyak laporan masyarakat khususnya terkait permasalahan tanah,” kata Ismu usai pelantikan 18 tenaga Surveyor Kadaster dan Asisten Surveyor yang digelar di Ruang Meranti, Jumat (27/1) kemarin.
Dia mengakui, tenaga Surveyor dan Assisten Surveyor Kadaster ini akan membantu pemerintah sebagai tenaga teknis di lapangan dalam bidang pertanahan. Sehingga, jika nantinya ada dinas atau kecamatan yang akan menggunakan lahan atau melakukan pembebasan lahan, maka akan dilakukan pengecekan oleh tenaga teknis ini. Mulai dengan melakukan pengukuran dan pemetaan serta menghimpun seluruh data dan informasi di lapangan.
“Secara teknis mereka ini kan menguasai ilmunya. Jadi jangan sampai ada lagi kesalahan di lapangan. Bagaimana posisi, ada apa di sana, berapa luasnya, mereka ini sudah diajari ilmunya,” ujarnya.
Disinggung status 18 surveyor dan Assisten Surveyor Kadaster yang telah resmi dilantik, Ismu mengaku menjadi bagian dari Pemkab Kutim dengan diangkat sebagai Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D). Kedepan, Pemkab Kutim pun akan kembali membuka pintu pendaftaran pelajar SMA dan SMK di Kutim yang berminat menjadi tenaga surveyor kadaster. Kemudian, mereka yang lolos seleksi selanjutnya akan disekolahkan pada Sekolah Pertanahan di Jogjakarta selama 1 tahun.
“Tentu harus ada kualifikasi ketat sebagai persyaratan agar bisa bersekolah di sekolah itu. Karena dari 320 orang se Indonesia, Kutim hanya dapat jatah 20 orang. Tapi, untuk angkatan saat ini, 1 orang dari Kutim menempati posisi sebagai lulusan terbaik dan direkomendasikan untuk mendapatkan beasiswa melanjutkan pendidikan ke jenjang Diploma 2 (D-II) hingga Sarjana (S1),” papar Ismu. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post