BONTANG – Usai menerbitkan Surat Edaran Wali Kota Bontang Nomor: 188.65/472/DINKES/2020 tertanggal 16 Maret 2020 Tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), Pemkot Bontang difasilitasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) menggelar rapat koordinasi penanganan Covid-19, di Auditorium Taman 3 D, Selasa (17/03/2020).
Rakor tersebut dipimpin langsung Wali Kota Bontang NeniMoerniaeni didampingi Kapolres AKBP Boyke Karel Watimena, Dandim 0908 Letkol Eko Pristionoa, Sekretaris Daerah Aji Erlinawati. Selain itu, hadir pula Kepala OPD terkait dan lurah, instansi vertikal, seluruh kepala sekolah dari jenjang TK, SD, SLTP, hingga SLTA, serta pihak perusahaan.
Salah satu yang menjadi atensi dalam rakor tersebut adalah keputusanuntuk meliburkan aktivitas pembelajaran di sekolah selama 14 hari. Terhitung 18 Maret sampai dengan 31 Maret 2020, dan memberlakukan pembelajaran jarak jauh melalui http//belajar.kemendikbud.go.id.
“Virus corona ini sifatnya selflimiting disease (sembuh dengan sendirinya), kita harus menjaga kesehatan dan memproteksi diri kita masing-masing. Untuk social distancing (pembatasan sosial), kemarin kita sudah rapat pada Minggu (15/3/2020) untuk meliburkan anak-anak sekolah,” kata Neni saat memimpin rakor.
Tak hanya itu, lanjutnya, dari hasil rakor bersama Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor juga memutuskan untuk menunda pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dalam waktu dekat ini. Untuk itu, ia menekankan keputusan ini turut dimanfaatkan orang tua murid untuk memproteksi diri secara cermat. Dengan melakukan aktivitas di rumah, tidak sebaliknya dengan berlibur berkeliling atau jalan-jalan.
Neni menambahkan, meliburkan aktivitas pembelajaran di sekolahtidak hanya berlaku bagi murid saja, keputusan ini pun berlaku bagi pendidik atau guru sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Bontang yang telah berlaku sejak 2016 silam.
“Dengan adanya wabah (Covid-19) ini, saya mengingatkan kepala dinas (Pendidikan dan Kebudayaan) bahwa (SK) ini berlaku. Murid libur, gurunya juga libur,” imbuh Neni.
Di hadapan peserta rakor, Neni mengimbau seluruh masyarakat di Bontang agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan diri dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menghindari keramaian, dan perjalanan yang tidak penting.
Untuk tetap berada di dalam rumah dan mengurangi aktivitas yang dapat bertemu orang banyak, dan segera menghubungi call center 0811-5407-119 apabila menemukan adanya indikasi kasus Covid-19.
Sementara itu, Kepala Dikbud Akhmad Suharto mengatakan keputusan meliburkan kegiatan pembelajaran di sekolah bukan berarti menghilangkan aktivitas belajar bagi murid. Proses belajar pun tetap dilakukan namun secara mandiri di rumah.
Sedangkan bagi guru, diterangkannya, tetap melakukan kegiatan mengajar secara daring menggunakan aplikasi Rumah Belajar, serta fasilitas grup WhatsApp (WA) ataupun media sosial lainnya seperti Facebook.
“WA grup bisa dibentuk sekolah, kemudian memberikan tugas ke anak-anak. Nanti tugas itu di foto dan disampaikan kepada guru. Atau lewat Facebook,” ujar mantan Kepala Dishub itu.
Upaya pencegahan lainnya, Suharto menjelaskan pihaknya telah mengeluarkan imbauan agar mengurangi kegiatan perjalanan seperti studi tour. Selanjutnya, penundaan pelaksanaan Ujian Nasional (UN), di antaranya yang terdekat adalah UN tingkat SMP.
Juga, mempersiapkan fasilitas mencuci tangan dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) setiap sekolah sesuai Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (kmf_ag/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post