BONTANG – Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Bontang mendukung program CSR yang diberikan oleh Pupuk Kaltim dalam hal Pelatihan dan Sertifikasi Ankapin III Basic Safety Training. Sebanyak 16 nelayan pun mengikuti pelatihan tersebut. Diharapkan, perusahaan dapat menggelar lagi bimbingan teknis (bimtek) serupa bagi nelayan umum di Kota Bontang.
Acara tersebut digelar bekerja sama Kementerian Kelautan dan Perikanan Balai Pelatihan Perikanan dan Penyuluhan (BPPP) Tegal, CSR PT Pupuk Kaltim program Creating Shared Value. 16 nelayan yang terlibat pun merupakan anggota Koperasi Bontang Ekonomi Pariwisata dan Maritim (KOP BEM) binaan Pupuk Kaltim.
Kepala DKP3 Bontang, Aji Erlynawati mengatakan, kegiatan tersebut difasilitasi oleh CSR-nya Pupuk Kaltim untuk teman-teman nelayan yang tergabung dalam Koperasi BEM. Namun, pihaknya dari dinas sebagai pendampingan. “Kemarin mereka telah melakukan BST di Tegal, karena BST harus menjadi dasar untuk pelatihan Ankapin,” jelas Iin sapaannya, saat dihubungi, Senin (3/9) kemarin.
Kata dia, pelatihan sertifikasi Ankapin ini akan dilakukan selama dua pekan sejak hari Senin hingga 14 September. Iin sangat mendukung sekali dan berharap ke depan perusahaan tetap memiliki program seperti itu. Mengingat dari DKP3 Bontang, dananya terbatas. “Alhamdulillah, luar biasa Pupuk Kaltim sudah memberikan perhatian, minimal untuk peningkatan SDM-nya,” ujarnya.
Apalagi, kapal-kapal yang rencananya akan diberikan dari Kementerian Perhubungan, yang menerimanya harus bersertifikasi. Sehingga diharapkan dari pelatihan ini semua berjalan lancar operasionalnya. “Dengan pelatihan dan fasilitas yang diberikan, bisa melakukan penangkapan ikan, juga kegiatan lainnya lebih produktif lagi, agar bisa lebih sejahtera,” ungkapnya.
Sementara di Bontang, nelayan yang sudah memiliki sertifikat Ankapin III masih sedikit. Karena sebelumnya, DKP3 Bontang sempat melakukan pelatihan kegiatan Ankapin. Makanya diimbau ketika 16 nelayan mengikuti pelatihan Ankapin harus dengan serius. Sebab, sertifikat Ankapin III ini menjadi syarat ketika para nelayan melakukan aktivitas di laut menggunakan kapal. “Ini menjadi regulasi baru bagi yang menggunakan kapal diatas 5 GT. Memang yang sudah mengikuti pelatihan Ankapin III di Bontang masih sedikit, karena anggarannya yang cukup besar dan BST-nya harus dilakukan di Tegal,” terang dia.
Sementara itu, Tim CSV Koordinator Budidaya dan Sarana yang juga staf GM Pupuk Kaltim Marsidik Suharyanto mengatakan 16 nelayan yang mengikuti pelatihan Bimtek Ankapin III ini nantinya akan mendapat bantuan kapal dari Kemenhub. 13 kapal berkapasitas 5 GT dan 3 kapal lainnya di bawah 5 GT. “Kalau di darat namanya SIM, kalau laut namanya Ankapin III, maka kami persiapkan para nelayan agar saat sertifikat bisa mendapatkan nilai yang diharapkan,”ujarnya.
Pupuk Kaltim men-support program ini dengan peserta 16 sesuai jumlah bantuan kapal. Kata Marsidik pihaknya berkomunikasi dengan Kemenhub sehingga Koperasi BEM mengajukan bantuan kapal. “Semua ini demi kesejahteraan dan pendapatan nelayan bisa meningkat sehingga bisa lebih mandiri,” katanya.
Diharapkan, nelayan yang sebelumnya menangkap ikan menggunakan bom, diminimalisir dan menjadi nelayan yang ramah lingkungan. “Karena Pupuk Kaltim limbahnya bersih, dan terbukti, keramba jaring apung dengan jarak ditempuh hanya 5 menit, kerapu dan lobsternya sehat,” ungkapnya.
Pelatihan hari pertama diisi oleh pemateri dari Kementerian Kelautan dan Perikanan BPPP Tegal oleh instruktur Athanasius. Hadir juga Ketua BEM Mukhtar.(mga/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post