SAMARINDA – Keinginan masyarakat Samarinda memiliki bandara sendiri di Kota Tepian kini bukan lagi mimpi. Selasa (15/5) kemarin, Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim telah mengantongi surat izin penerbangan Bandara Internasional APT Pranoto di Sungai Siring, Samarinda, dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.
Kepastian itu disampaikan Kepala Dishub Kaltim, Salman Lumoindong kepada awak media pada acara jumpa pers di salah satu rumah makan di Samarinda, Rabu (16/5) kemarin. Dalam kesempatan itu, Salman secara mengejutkan melakukan sujud di hadapan awak media. Sujud ini dilakukan karena Sertifikat Bandara Udara (SBU) Bandara APT Pranoto telah terbit.
Pasalnya, sudah sembilan tahun lamanya Pemprov Kaltim mengurus izin tersebut, namun baru disetujui tahun ini oleh Kemenhub RI. “Itu syarat bandara diterbangi dan didarati. Dan itu yang memang paling kami tunggu,” ungkap Salman.
“Mudah-mudahan tanggal 24 Mei, kita terbang perdana dan tidak ada halangan. Tanggal 23 Mei, kami tutup Bandara Temindung. Insyaallah bisa berjalan dengan baik,” sambung dia.
Secara fisik, Bandara APT Pranoto sudah tidak memiliki masalah. Sehingga sudah aman untuk penerbangan maupun pendaratan. Walau begitu, diakui Salman, sebelumnya memang sempat ada beberapa bagian dari pembangunan bandara yang diminta untuk diperbaiki. Terutama sebelum bandara dioperasikan.
“Sebulan lalu SBU diperiksa oleh tim Kemenhub. Mereka menemukan masih adanya kekurangan. Misalnya, kurang rapi air fit-nya. Masih ada ditemukan genangan air. Tapi semua itu sudah kami rapikan. Secara fisik, mudah-mudahan tidak ada masalah lagi,” ucapnya.
Semua pesawat yang terbang reguler di Bandara Temindung nantinya akan dipindahkan ke Bandara APT Pranoto. Misalnya Xpress Air, Susi Air, dan ATR 45. Sementara untuk penambahan penerbangan di luar yang dilayani Bandara Temindung, belum ada yang masuk.
Jika mengacu jadwal Dishub Kaltim, penerbangan perdana akan dilakukan tanggal 24 Mei. Penerbangan mengambil rute dari Berau ke Samarinda dengan menggunakan pesawat Xpress Air. Pesawat akan lepas landas dari Berau sekira pukul 08.45 Wita dan mendarat di Bandara APT Pranoto Samarinda pukul 09.30 Wita pagi.
“Nanti Gubernur akan menyambut penumpang dan kru pertama yang tiba di Bandara APT Pranoto. Kami juga sudah mengundang dari Kemenhub dan Dirjen Perhubungan Udara untuk ikut menyaksikan pengoperasian bandara,” kata Salman.
Lanjut dia, belum lama ini Dishub Kaltim telah mengadakan rapat membahas kesiapan angkutan darat yang akan beroperasi di Bandara APT Pranoto. Dari rapat itu, Dishub meminta pengelola bandara mengutamakan angkutan massal. Mengingat akses jalan dari Samarinda ke lokasi bandara terbilang cukup sempit.
“Sepanjang 25 kilometer jalan dari pusat kota menuju APT Pranoto, jalannya cukup sempit. Kami tidak mengharapkan orang berbondong-bondong naik mobil pribadi. Kami mengusulkan pengelola bandara mengutamakan angkutan massal, seperti DAMRI,” katanya.
“Kalau untuk perbaikan dan pelebaran jalan ke bandara. Kami sudah komunikasi dengan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional. Mereka sudah menganggarkan dana sekira Rp 190 miliar melalui APBN tahun 2018,” tambah Salman.
Sementara untuk taksi yang sudah beroperasi di Bandara Temindung sebelumnya, nanti akan dipindahkan ke APT Pranoto. Hanya saja, Salman memberikan catatan kepada para pemilik taksi. Dia meminta, supaya taksi yang nantinya dioperasikan dapat ditingkatkan lagi kualitasnya.
“Bandara sudah bagus, tapi angkutan tidak layak, kami tidak mau begitu. Kalau bisa harus sesuai dengan bandara yang bagus,” serunya.
Salman mengungkapkan, saat ini Dishub Kaltim telah membangun komunikasi dengan beberapa maskapai penerbangan. Salah satunya yakni dengan Direksi Maskapai Garuda di Jakarta. Dari pertemuan itu, Direksi Garuda akan melakukan kajian untuk memindahkan rute penerbangan dari Jakarta ke Samarinda.
“Apakah satu kali, atau dua kali dalam sepekan, itu tergantung manajemen mereka. Mereka akan mencoba dulu dengan pesawat ATR 72 untuk rute-rute pendek. Misalnya Samarinda ke Makassar. Samarinda ke Tanjung Selor, Banjarmasin, dan Surabaya,” sebut dia.
Sementara untuk maskapai seperti Lion Air, Wings, dan Sriwijaya Air, kata dia, akan dikomunikasi langsung Kepala Bandara Temindung. “Sementara ini yang sudah ada proposal baru maskapai Garuda,” ucapnya.
Terbitnya SBU Bandara APT Pranoto juga disyukuri Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak. “Syukur alhamdulillah. Yang jelas, tanggal 24 Mei sudah banyak perusahaan yang punya komitmen untuk langsung menggunakan Bandara APT Pranoto,” ucap dia ditemui awak media di ruang kerjanya, kemarin.
Seperti halnya Salman, Gubernur juga menyebutkan, beberapa di antara perusahaan yang sudah mengajukan kerja sama yakni Xpress Air. Selain itu ada juga Lion Air, Sriwijaya Air, dan Garuda. Khusus untuk maskapai Garuda, sesuai informasi yang diterima Gubernur, nantinya akan membuka rute dari Pontianak ke Samarinda. Termasuk dari Palangkara dan Banjarmasin.
“Nanti yang ke Samarinda ada rute baru setelah kami bicarakan dengan Angkasa Pura. Rute itu yakni Samarinda ke Makassar, Mamuju, Palu, dan Manado, yang tidak menganggu penerbangan di Balikpapan. Kami ciptakan layanan baru,” katanya.
Gubernur menambahkan, pada peresmian Bandara APT Pranoto nantinya, Pemprov Kaltim juga akan meresmikan Politeknik Penerbangan. Sekolah penerbangan ini untuk memberikan kesempatan anak-anak Kaltim yang ingin jadi pilot, navigator, ataupun pramugari. “Silahkan mendaftar nanti. Insyaallah sudah dapat izin lisan. Tinggal izin tertulis,” pungkasnya. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post