SANGATTA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim telah menurunkan tim untuk meninjau insiden tumpahnya solar PT KPC. Tim tersebut juga menyisir sejumlah titik sungai untuk memastikan luasan pencemaran.
Kepala DLH Kutim Ence Akhmad Rafiddin Rizal mengatakan pihaknya menerima laporan dari perusahaan pada Rabu (24/5) lalu. Tim juga sudah dibentuk untuk meninjau dan mengawasi proses penanganan insiden tersebut.
“Rencananya hari ini (kemarin) tim kami menyisir beberapa titik sungai. Untuk memastikan luasan pencemaran. Karena perusahaan mengklaim hanya di wilayah kerja,” kata Akhmad saat ditemui Rabu (31/5) kemarin.
Dari hasil pemantauan sementara, pihak perusahaan dinilai berkomitmen menyelesaikan persoalan tersebut. Sebab itu, pihaknya tidak akan merekomendasikan untuk pemberian sanksi.
“Sejauh ini perusahaan menjalankan kewajibannya untuk berupaya menyelesaikan Persoalan itu. Kecuali kewajiban tidak dilakukan, maka akan kami tindaklanjuti secara hukum, ” tegasnya.
Apalagi berdasarkan hasil pemantauan sementara, ditambah keterangan dari perusahaan, pencemaran hanya terjadi di kawasan perusahaan.
” Kalau saya lihat sejauh ini memang masih di kawasan perusahaan. Belum ke luar dari wilayah kerja. Karena dari sisi danau yang tercemar itu masih sekitar satu sampai dua kilometer lagi ke luar (Sungai Sangatta),” sambung Akhmad.
Kendati terjadi di kawasan perusahaan, dia menekankan PT KPC wajib merehabilitasi lingkungan yang tercemar. Bukan sekadar mengangkat tumpahan solar, tetapi juga memastikan habitat di sungai kembali normal.
“Contohnya tumbuhan di bibir sungai yang ditempeli solar, itu juga wajib dibersihkan,” katanya.
Selain memantau, DLH juga masih menunggu laporan hasil investigasi perusahaan terkait insiden itu. Berdasarkan laporan itulah pihaknya akan melakukan kroscek dan klarifikasi.
“Sampai sekarang kami belum dapat informasi berapa banyak solar yang tumpah. Kami masih menunggu laporan, ” tandasnya.
Diwartakan sebelumnya, insiden kebocoran pipa solar PT KPC menyebabkan sungai di area perusahaan tersebut tercemar. Beruntung, pencemaran tak merembes ke aliran sungai Sangatta.
Dari pantauan wartawan Selasa (30/5) lalu, salah satu titik yang tercemar tumpahan solar berada di aliran Sungai yang menuju Kolam Sisi Danau KPC, Kawasan Swarga Bara, Town Hall. Sejumlah alat digunakan tim Rescue untuk mencegah pencemaran meluas. Mulai dari alat pembendung, hingga alat untuk menghisap solar di permukaan. Di lokasi itu juga nampak tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim yang melakukan pemantauan.
Superintendent Public Communication External Affairs KPC Yordan Ampung mengakui jika solar tersebut berasal dari perusahaan tersebut. Kendati demikian, sejauh ini belum diketahui penyebab insiden itu. Namun diduga diakibatkan kebocoran pipa.
“Tim masih melakukan investigasi. Namun yang pasti dari pipa solar, apakah pipa itu lepas atau bocor karena kropos, kami belum tahu. Tapi kami mengakui itu solar dari kami, dan ini murni insiden,” kata Yordan ditemui saat meninjau lokasi titik sungai yang tercemar.
Insiden itu diketahui terjadi pada Rabu (24/5) lalu. Di hari yang sama, pihaknya juga telah melaporkan kejadian itu ke DLH Kutim. Makanya, pihak perusahaan membantah bila kejadian itu terkesan ditutup-tutupi.
“Tapi memang sejauh ini kami belum dapat informasi berapa banyak yang tumpah ke sungai. Nanti kami berikan keterangan lanjutan,” ujarnya.
Kendati terjadi rembesan solar, dia memastikan pencemaran hanya terjadi di areal sungai dan danau yang berstatus penaatan oleh PT KPC. Artinya, danau tersebut masih dalam pengawasan dan pengelolaan penuh perusahaan.
“Ada tiga titik kolam yang terkena solar. Semuanya adalah kolam penaatan PT KPC. Jadi kami jamin tidak ada yang ke luar,” ujarnya.
Yordan juga memastikan perusahaan akan melakukan rehabilitasi agar sungai kembali normal. Saat ini tim juga terus bekerja dan dilakukan pembersihan sesuai standar penanganan pencemaran limbah di sungai.
“Kalau solar memang lebih mudah dari oli, karena berat massa jenisnya lebih ringan daripada air, makanya hanya di permukaan. Bukan hanya di sungai, tapi solar yang menempel di tumbuhan juga dibersihkan oleh tim,” tandasnya.(hd)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post