SOP Dibenahi dan Pengawasan Ditingkatkan
SANGATTA – Kasus pelecehan seksual terhadap seorang pekerja harian lepas yang bertugas sebagai tukang kebersihan taman di lingkungan Pemerintah Kutim oleh sesama rekannya, di salah toilet Pos Jaga Satpol PP Kutim belum lama ini, menjadi pelajaran berharga bagi Kasatpol PP Kutim M Arief Yulianto.
Pasalnya, dari peristiwa itu dirinya langsung melakukan audit investigasi internal di tubuh Satpol PP Kutim. Langkah itu dilakukan, lantaran Arief tidak ingin peristiwa serupa kembali terulang, apalagi di pusat perkantoran Bukit Pelangi Sangatta.
Menurut Arief, selain langsung memerintahkan kepada petugas Provost untuk melakukan audit investigasi internal di tubuh Satpol PP Kutim, terutama kepada petugas piket jaga. Dirinya juga telah mengevaluasi Standar Operasional Prosedur (SOP) Satpol PP Kutim.
“Salah satu yang saya tekan kan, yakni dalam sistem pengamanan dan pengawasan aset-aset milik Pemerintah Kutim. Karena salah tugas yang diemban Satpol PP adalah itu, sehingga perlu dibenahi sebaik mungkin,” katanya, Senin (23/1) kemarin.
Disebutkan, saat ini banyak aset dan objek vital milik Pemerintah Kutim yang harus dilakukan pengamanan. Terlebih dengan jumlah personil Satpol PP Kutim yang jumlahnya terbatas, baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D).
“Sampai sekarang ini, baru ada 54 PNS dan 90 TK2D yang bekerja di Satpol PP Kutim. Dengan jumlah personil yang sangat terbatas ini, saya ingin bisa lebih dioptimalkan lagi dalam melakukan pengamanan objek, maupun aset milik Pemerintah Kutim,” ungkapnya.
Jika dalam SOP pengamanan, lanjutnya, Satpol PP dituntut bekerja selama 12 jam. Padahal jika mengacu pada aturan Pemerintah, maka jam kerja hanya selama 8 jam dalam sehari. Dengan demikian, pihaknya mengaturnya dengan membagi jadwal piket jaga menjadi 3 sif dalam sehari.
“Selain itu, pengamanan lingkungan perkantoran Bukit Pelangi tetap dilakukan dengan meningkatkan patroli rutin. Terlebih di beberapa titik kawasan yang bisa disalahgunakan sebagai tempat mesum, karena kondisi penerangan yang tidak maksimal,” pungkasnya. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post