Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Jumat, 27 Mei 2022
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Breaking News

Alasan Warga Menerima Politik Uang dalam Pemilu

Reporter: BontangPost
Sabtu, 16 Juni 2018, 10:01 WITA
dalam Breaking News
2 menit dibaca
Alasan Warga Menerima Politik Uang dalam Pemilu

ILUSTRASI

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Beragam alasan dikemukakan warga Bontang yang menerima praktik politik uang. Menariknya, meski sudah mengetahui praktik ini dilarang dan berkonsekuensi hukum, lembaran-lembaran rupiah tetap saja masuk ke dalam saku.

———————–

Beberapa pelaku praktik politik uang yang ditemui media ini, sebagian besar menerima pemberian berunsur politik uang. Namun hal itu bukan lantas menjadi jaminan dalam memilih calon atau kandidat tertentu.

“Kalau ada yang memberi (uang) yang diterima saja. Tapi belum tentu saya memilih dia (calon yang memberi, Red.),” kata DM, salah seorang warga Bontang.

DM sejatinya mengetahui bila penerima politik uang bisa dikenakan pidana. Namun begitu, dia menganggap pemberian tersebut sebagai rezeki yang sayang bila dilewatkan. Pun begitu, dia tidak merasa khawatir karena menganggap tidak ada perjanjian antara dia dengan pemberi untuk memilih calon tertentu.

“Kalau saya menerima (uang) bukan berarti saya akan memilih yang menerima. Saya tidak akan golput, saya akan tetap memilih yang saya anggap sesuai bagi diri saya,” jelasnya.

Baca Juga:  Hadapi Tahun Politik, TNI-Polri Upacara Gabungan

Menurut DM, praktik politik uang jamak terjadi pada pemilu-pemilu sebelumnya. Sementara untuk pilgub, sejauh ini dia belum mengetahuinya. Namun biasanya di hari-hari terakhir masa kampanye atau menjelang hari pemungutan suara, praktik terlarang ini marak terjadi yang populer dengan sebutan “serangan fajar”.

Di satu sisi, DM mengaku peduli terhadap pilgub. Dia berharap gubernur terpilih nantinya benar-benar gubernur yang mampu mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat Kaltim, khususnya Bontang. “Saya ingin gubernur baru bisa membangun jalan tol Samarinda-Bontang. Masa dari dulu jalannya seperti itu terus,” sebut DM.

Adanya “serangan fajar” diamini MD, warga Bontang lainnya. Dalam pemilu sebelumnya, dia mengaku mendapat amplop berisi uang dari kandidat tertentu pada detik-detik terakhir menjelang pemungutan suara. Namun begitu, amplop yang dia terima bukan lantas mengubah pendiriannya. Pasalnya dari jauh-jauh hari, MD sudah memiliki figur yang dianggap layak dia pilih.

“Saya tiba-tiba dikasih uang, ya saya terima. Tapi saya tidak pilih dia (yang memberi, Red.). Saya sudah punya calon yang saya pilih. Saat memberikan itu kan tidak ada keharusan untuk memilih dia,” kisah MD.

Baca Juga:  Hari Raya Harus Bebas Kampanye, Halal Bihalal Diawasi 

Meski menerima uang, MD menyadari apa yang dilakukannya itu salah. Dia pun mengetahui bila yang dilakukannya merupakan pelanggaran yang berkonsekuensi hukum. Namun begitu sebagai orang kecil, dia tidak punya pilihan lain. Menurut dia, bagi orang-orang yang mampu seharusnya tidak lagi menerima politik uang. “Kalau kita ini orang kecil bisa apa?” tuturnya pasrah.

Logika seperti ini ditolak keras Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Bontang. Ketua Panwaslu Bontang Agus Susanto menyebut, sekalipun tidak memberikan pilihan akibat politik uang, tetap saja menerima uang yang ditujukan untuk itu. “Ya jangan terima uangnya, jangan juga pilih orangnya,” tegas Agus.

Dia menerangkan, politik uang sejatinya adalah kejahatan politik. Praktik ini semestinya sudah tidak laku lagi di masyarakat yang sudah berpikiran intelek dan berpikir ke depan. Namun di kalangan masyarakat menengah ke bawah, masih ada yang berpikiran memilih karena ada uangnya. Faktor ekonomi seakan menjadi pembenaran untuk menerima praktik ini.

“Karena kebutuhan dan tingkat kemiskinan. Maka sudah menjadi tugas pemerintah bagaimana menyejahterakan masyarakat, sementara kami membantu menyosialisasikan,” sebut dia.

Baca Juga:  Isran Salurkan Hak Suara di TPS 21

Sementara itu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bontang, Imam Hambali menegaskan, praktik politik uang hukumnya haram dalam agama Islam. Karena memberikan uang dengan tujuan meluluskan keinginan, dalam hal ini mempengaruhi pilihan warga, bisa disamakan dengan praktik suap. Sementara agama secara jelas melarang hal ini.

“Hukumnya haram. Karena tujuannya supaya memilih calon-calon tertentu. Itu sama dengan menyogok, tidak boleh,” kata Imam.

Berbeda bila pemberian uang dilakukan setelah calon terpilih, maka hukumnya boleh-boleh saja. “Kalau setelah terpilih lalu memberikan uang sebagai bentuk syukuran, tidak apa-apa,” pungkasnya. (luk)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: Money Politikpilgub kaltim 2018
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan46Tweet27Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Dukung Produk UMKM Lokal, Pemkot Bontang Sediakan Batik Kuntul Perak untuk Peserta Apeksi

Dukung Produk UMKM Lokal, Pemkot Bontang Sediakan Batik Kuntul Perak untuk Peserta Apeksi

Kamis, 26 Mei 2022, 19:53 WITA
Baju Dipakai Lap Kencing Kucing, Cucu di Muara Jawa Aniaya Nenek

Baju Dipakai Lap Kencing Kucing, Cucu di Muara Jawa Aniaya Nenek

Minggu, 22 Mei 2022, 19:17 WITA
Perubahan Iklim Pacu Peningkatan Suhu, Dunia Usaha Dituntut Percepat Pengendalian Emisi Gas

Pabrik Pupuk di Bontang dalam Respons dan Karya Pelukis-Penyair

Minggu, 22 Mei 2022, 19:00 WITA
Calon Tunggal, Dayang Donna Melenggang ke Kadin Kaltim

Calon Tunggal, Dayang Donna Melenggang ke Kadin Kaltim

Minggu, 22 Mei 2022, 16:00 WITA
Tabrak Truk Dishub Bontang, Pengendara Motor Meninggal di Tempat

Tabrak Truk Dishub Bontang, Pengendara Motor Meninggal di Tempat

Sabtu, 23 April 2022, 01:49 WITA
MTS Al-Ikhlas Bontang, Bertahun-tahun Terendam Banjir Rob

MTS Al-Ikhlas Bontang, Bertahun-tahun Terendam Banjir Rob

Rabu, 20 April 2022, 16:24 WITA
Postingan Selanjutnya
Politik Uang Mengancam, Sanksi Disiapkan

Politik Uang Mengancam, Sanksi Disiapkan

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Pekerja Lokal Tak Penuhi Target, DPRD Bontang Minta Wika Pulangkan Pipe Fitter Luar

Pekerja Lokal Tak Penuhi Target, DPRD Bontang Minta Wika Pulangkan Pipe Fitter Luar

Senin, 23 Mei 2022, 15:11 WITA
Oknum Pejabat Pemkot Bontang Ditangkap saat Nyabu

Oknum Pejabat Pemkot Bontang Ditangkap saat Nyabu

Rabu, 25 Mei 2022, 12:39 WITA
“Surat Sakti” dari Basri, Beri Rekomendasi untuk Perusahaan Kutai Timur

Perusahaan Kutim Cabut “Surat Sakti” Wali Kota Bontang dari Indominco

Kamis, 19 Mei 2022, 11:21 WITA
Kecelakaan di Jalan Bhayangkara, Pengendara Motor Meninggal

Kecelakaan di Jalan Bhayangkara, Pengendara Motor Meninggal

Rabu, 25 Mei 2022, 07:27 WITA
DPRD Bontang Minta Perekrutan Tenaga Kerja Sistem Borongan di Proyek Wika Dihentikan

DPRD Bontang Minta Perekrutan Tenaga Kerja Sistem Borongan di Proyek Wika Dihentikan

Senin, 23 Mei 2022, 11:10 WITA
Sehari 31 Bangunan di Samarinda Ludes Terbakar

Sehari 31 Bangunan di Samarinda Ludes Terbakar

Kamis, 26 Mei 2022, 20:01 WITA
Dukung Produk UMKM Lokal, Pemkot Bontang Sediakan Batik Kuntul Perak untuk Peserta Apeksi

Dukung Produk UMKM Lokal, Pemkot Bontang Sediakan Batik Kuntul Perak untuk Peserta Apeksi

Kamis, 26 Mei 2022, 19:53 WITA
SMK Putra Bangsa dan PT Pamapersada Sepakat Majukan Dunia Pendidikan

SMK Putra Bangsa dan PT Pamapersada Sepakat Majukan Dunia Pendidikan

Kamis, 26 Mei 2022, 17:00 WITA
Kucurkan Dana Rp 3,4 Miliar, Lapangan Parikesit Dijadikan Pusat Seni Budaya

Kucurkan Dana Rp 3,4 Miliar, Lapangan Parikesit Dijadikan Pusat Seni Budaya

Kamis, 26 Mei 2022, 16:02 WITA
Tahap Awal Pembangunan Replika Istana Kesultanan Kutai Ditarget Rampung 6 Bulan

Tahap Awal Pembangunan Replika Istana Kesultanan Kutai Ditarget Rampung 6 Bulan

Kamis, 26 Mei 2022, 11:36 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.