KUTIM yang merupakan daerah luas, dan penduduknya banyak, harus ditangani dengan bijak.
Sebab, dengan jumlah personil kepolisian yang terbatas saat ini, sementara keuangan negara masih defisit, membuat pemimpin di Markas Polres Kutim harus berpikir cerdas.
Salah satu yang akan dilakukan Polres Kutim ialah memasang CCTV yang bisa mengeluarkan suara untuk menegur suatu pelanggaran.
Bahkan, bakal dibuatkan pula aplikasi android yang membuat masyarakat bisa langsung memberikan laporan kepada kepolisian.
Kapolres Kutim AKBP Teddy Ristiawan mengatakan pihaknya akan menyiapkan suatu sistem keamanan terpadu.
Yaitu, bakal dibangunkan command center, dengan menyebarkan sejumlah perangkat CCTV di tiap daerah rawan tindak kriminal atau di kawasan yang rentan kecelakaan dan kepadatan, juga di perkantoran.
CCTV itu, bakal menggunakan kelengkapan audio. Ketika kamera menangkap suatu pergerakan pelanggaran hukum, akan muncul suara yang menegur tindakan tersebut.
Bahkan, CCTV tersebut akan terkoneksi langsung dengan petugas di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolres Kutim. Jadi, pemantauan bisa lebih terpadu.
“Bahkan, kami juga menyiapkan sebuah aplikasi untuk masyarakat pengguna smartphone, yang memiliki kemampuan untuk mengkoneksikan masyarakat dengan kepolisian. Melalui aplikasi itu, masyarakat bisa melakukan laporan kepada polisi, sehingga meringkas waktu dan tempat,” ujar Mantan Kapolres penajam Paser Utara (PPU) tersebut.
Diterangkannya, saat ini aplikasi tersebut sudah dikerjakan, dan progresnya telah mencapai sekira 80 persen.
“Tujuannya agar masyarakat merasa nyaman dan dimudahkan,” ucapnya.
Command Center (CC) atau ruang kendali darurat tersebut, menurut Teddy, akan diganakan menjadi tempat memantau aktifitas masyarakat di lingkungan pemukiman ataupun di jalan raya, serta sekaligus menjadi media pengaduan masyarakat yang berbasis android.
Adapun anggaran untuk fasilitas CCTV dan aplikasi tersebut, disiapkan dari kerja sama dengan pihak ketiga.
Sebab, saat ini keuangan negara yang defisit membuat berbagai instansi perlu putar otak agar bisa tetap melakukan terobosan meski keadaan terbatas. Salah satu jalannya yaitu melalui kerja sama.
“Dalam waktu dekat ini akan kami wujudkan. Seperti program program masyarakat lainnya. Seperti pembuatan WC atau bedah rumah, STNK keliling, serta SKCK keliling,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: