Tak hanya banyak pekerja yang dirumahkan, masuknya virus corona di Tanah Air membuat banyak perusahaan tutup. Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim mencatat ada 74 perusahaan yang berhenti beroperasi di masa pandemi.
bontangpost.id – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPMPTSP Kaltim Abu Helmi mendukung kebijakan pemerintah terkait pemberian kemudahan kepada investor atau pelaku usaha dalam mengembangkan bisnisnya lewat omnibus law. Sebab di masa pandemi ini dibutuhkan banyak lapangan kerja seiring banyaknya perusahaan yang masih mengencangkan ikat pinggang bahkan menutup operasional.
“Kami sangat mendukung kebijakan yang memberi kemudahan berusaha. Akan lebih mendukung lagi bila ada kepastian dan kecepatan perizinan. Kalau hanya mudah tapi tidak pasti, itu kan sama saja tidak mudah,” ujarnya, (25/10/2020).
Abu mengungkapkan, kesulitan berusaha akibat pandemi tidak hanya dirasakan di Indonesia tapi seluruh negara di dunia. Untuk di Kaltim sendiri selama pandemi terdapat 74 perusahaan tutup dengan jumlah karyawan yang di-PHK sebanyak 399 orang dan 4.650 orang dirumahkan. “Kami berharap pandemi ini segera berakhir dan roda perekonomian dapat berputar seperti semula,” sambungnya.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Balikpapan Yaser Arafat mengatakan, investasi saat ini masih sulit. Apalagi Covid-19 belum reda. Kondisi ini membuat banyak investor memilih wait and see atau menunda investasi. “Ya bagaimana. Sampai sekarang banyak perusahaan yang tidak kuat menghadapi badai ini. Kita semua cuma bisa menunggu. Terutama kebijakan dari pemerintah,” tuturnya.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sendiri optimistis perekonomian Indonesia segera pulih setelah terdampak krisis akibat pandemi corona. Orang nomor satu di Tanah Air ini menerangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat menjadi 2,97 persen di triwulan pertama. Kemudian, pada triwulan kedua tahun minus 5,32 persen.
“Tetapi dibandingkan dengan negara-negara lain, kontraksi ekonomi Indonesia relatif lebih landai dan saya meyakini insyaallah mampu untuk segera recovery, mampu melakukan pemulihan,” katanya. Dia mengklaim dari sejumlah indikator strategis selama triwulan ketiga tahun ini, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan perbaikan.
Ia mencontohkan harga pangan seperti beras tetap terjaga, jumlah penumpang angkutan udara di bulan Agustus 2020 naik 36 persen dari bulan sebelumnya. Kemudian neraca perdagangan September 2020 juga surplus USD 2,44 miliar, serta purchasing managers index (PMI) mulai memasuki tahap ekspansi kembali dan telah terjadi peningkatan konsumsi.
“Ini artinya, peluang untuk mengembangkan usaha akan semakin terbuka, pertumbuhan ekonomi akan terus membaik dan penciptaan lapangan kerja bisa semakin terbuka luas,” kata Jokowi.
Pandemi Covid-19 diketahui pertama berasal dari kota Wuhan, Tiongkok yang lalu tersebar hingga ke seluruh dunia menjadi bencana kesehatan global sejak awal tahun ini. Di Indonesia sendiri kasus pertama Covid-19 diungkap Jokowi pada 2 Maret lalu. Sejak saat itu, secara akumulatif positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 385.980 kasus. 309.219 orang sembuh dan 13.205 meninggal. (aji/ndu2/k15/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post