bontangpost.id – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Bontang Migas dan Energi (BME) terus mengoptimalkan penggunaan gas alam di kalangan masyarakat Kota Bontang.
Salah satunya dengan menggelar sosialisasi bagi pelanggan sambungan tingkat dua atau pelaku usaha. Seperti hotel, restoran, kafe dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Rabu (21/9/2022).
Direktur Utama PT BME Siti Hamnah mengatakan sosialisasi ini dilakukan sebagai bentuk komitmen daerah untuk mendukung program pemerintah pusat dalam mewujudkan satu juta sambungan jargas.
“Selain sambungan rumah tangga sasaran kami ya pelaku komersial. Jadi mereka lebih hemat ketimbang menggunakan gas elpiji 3 kilogram,” ucapnya.
Hamnah menyebut, dari 18 ribu pelanggan jargas, yang aktif hanya 16 ribu sambungan rumah (SR). 65 sambungan di antaranya pelaku komersial. Jumlah tersebut menurutnya masih sangat minim. Mengingat banyaknya pelaku usaha di Bontang yang belum beralih menggunakan jargas.
Adapun alokasi gas alam yang dimiliki Kota Bontang sebesar 0,5 Million Standard Cubic Feet per Day (MSCFD) dan yang telah digunakan ialah 0,32 MMSCFD. Artinya, saat ini tersisa 0,18 MMSCFD.
“Maka dari itu, kami akan memaksimalkan 0,18 MMSCFD itu dengan menggaet 209 pelaku komersial baru,” sambungnya.
Bila dikalkulasikan, 209 pelanggan baru itu bisa menghasilkan keuntungan bersih Rp 1,5 Miliar. Dengan begitu, BME mampu meningkatkan angka Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2023 mendatang.
“Sebenarnya banyak keuntungan yang didapat dengan beralih menggunakan jargas. Salah satunya tidak terkena imbas BBM. Karena sudah 10 tahun terakhir nilainya tidak berubah. Hanya Rp 6 ribu per kubik. Selain itu, biaya pelanggan baru pun hanya dikenakan Rp 6 juta. Padahal di pusat menetapkan Rp 7 juta,” urainya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bontang Najirah mendorong masyarakat khususnya pelaku usaha untuk segera beralih menggunakan jargas.
Sebab, dengan tekanan gas yang rendah penggunaan jargas terbilang aman. Selain itu distribusi jargas melalui pipa mengalir terus tanpa putus. Pun, pelayanan dibuka 24 jam serta ramah lingkungan.
“Yang pasti 60 persen lebih hemat lah dari penggunaan tabung elpiji. Dengan begitu penggunaan elpiji 3 kg lebih tepat sasaran. Maka dari itu kami sangat mendukung sekali program ini,” tutup Najirah. (Adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post