• Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
No Result
View All Result
Home Ragam

Penyebab Asam Urat pada Generasi Milenial

by M Zulfikar Akbar
25 April 2019, 11:30
in Ragam
Reading Time: 3 mins read
0
Ilustrasi

Ilustrasi

Share on FacebookShare on Twitter

Penyakit asam urat atau dikenal sebagai gout biasanya menyerang mereka yang sudah lanjut usia. Namun, saat ini asam urat juga banyak ditemui pada generasi milenial yaitu mereka yang lahir pada kurun waktu 1981-1996.

Lalu apa ya, penyebab kelompok muda ini rentan mengalami asam urat?

Kaitan antara penyakit asam urat dan generasi milenial dibuktikan lewat studi yang dilakukan oleh Luke Mintz, bahwa generasi milenial usia 20-30 tahun sekarang sudah banyak yang terkena penyakit gout. Studi lain di Inggris mengemukakan bahwa sejak 2012 kasus, gout pada generasi milenial tercatat meningkat sekitar 30 persen.

Lalu sebetulnya apa yang menyebabkan generasi ini mengalami asam urat?

Sebetulnya penyebabnya bisa beragam, tetapi yang paling sering terjadi adalah akibat gaya hidup, khususnya yang berkaitan dengan pola makan.

Sebelum membahas kaitan antara penyakit asam urat dan generasi milenial, mari ketahui penyakit ini lebih dalam.

Gejala dan penyebab umum penyakit asam urat

Penyakit gout merupakan suatu kondisi medis terjadinya gangguan metabolisme asam urat di dalam tubuh. Akibatnya, terjadi peningkatan kadar asam urat dalam tubuh, yang mana kristal asam urat yang menumpuk di jaringan tubuh akan menyebabkan inflamasi (peradangan) pada persendian (artritis).

Baca Juga:  Ini Dia 5 Manfaat Labu untuk Kesehatan

Gout yang kronis (terjadi dalam jangka panjang) dapat menyebabkan penumpukan asam urat tidak hanya pada persendian, tetapi juga membentuk batu ginjal.

Gejala awal gout biasanya meliputi rasa panas, kemerahan, nyeri, dan pembengkakan pada sendi yang terkena. Area persendian yang sering terkena adalah persendian kecil seperti ibu jari kaki, pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan, jari tangan, dan siku.

Penumpukan kristal asam urat dapat membentuk tophi atau benjolan pada persendian. Ini juga merupakan gejala yang sering ditemui.

Penyebab asam urat

Ada beberapa faktor risiko yang menjadi penyebab timbulnya penyakit asam urat, antara lain:

  • Obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes
  • Memiliki riwayat penderita asam urat (gout) dalam keluarga
  • Gangguan ginjal
  • Mengonsumsi makanan yang tinggi akan asam urat (purin) seperti daging merah dan makanan laut
  • Mengonsumsi terlalu banyak minuman beralkohol
Baca Juga:  Diagnosis Pasien Hanya Butuh 5 Menit, BPPT Siap Komersialkan Kit DBD

Penyebab asam urat pada generasi milenial

Menurut beberapa studi, penyebab utama timbulnya penyakit asam urat adalah karena faktor genetik dan pola makan.

Faktor genetik merupakan penyebab yang paling dominan pada generasi milenial. Oleh karena itu, jika salah satu atau kedua orang tua memiliki asam urat, maka risiko Anda juga terkena asam urat menjadi lebih tinggi ketimbang orang-orang yang dalam keluarganya tidak ada riwayat asam urat.

Selain faktor genetik, pola makan juga turut berkontribusi atas terjadinya asam urat pada generasi milenial.

Generasi ini diketahui gemar mengonsumsi daging merah, gula, alkohol, serta kebiasaan merokok. Itu semua merupakan faktor risiko penumpukan asam urat dalam tubuh.

Banyak generasi milenial yang menganggap bahwa mereka tak bisa terkena asam urat karena usia yang masih muda. Itulah yang membuat mereka cenderung tidak memperhatikan pola makan.

Kebanyakan pola makan generasi milenial dipenuhi makanan tinggi purin, seperti seafood, daging merah, serta jeroan. Apalagi, biasanya konsumsi jenis makanan tersebut tidak diimbangi dengan asupan serat yang memadai. Padahal, serat berfungsi untuk melancarkan proses metabolisme tubuh.

Baca Juga:  Ini Solusi Jitu Atasi Kutu Rambut

Namun, bicara tentang asam urat, tak semua sayuran itu baik bagi penderita asam urat. Ada beberapa sayuran yang sebaiknya tidak dikonsumsi penderita asam urat karena bisa memicu penyakit kambuh.

Misalnya asparagus, lentil, bayam, kembang kol, dan kacang-kacangan.

Pola makan tidak sehat juga bisa menyebabkan obesitas pada generasi milenial. Nah, mereka yang sudah mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, penumpukan kristal asam urat dalam tubuh jadi lebih mudah.

Penyakit asam urat memang banyak diketahui sebagai penyakit usia lanjut. Meski begitu, penyakit ini juga mulai dialami oleh usia yang lebih muda, tak terkecuali pada generasi milenial.

Oleh karena itu, yuk lebih memperhatikan pola makan dan hidup lebih sehat agar bebas nyeri sendi dan komplikasinya akibat asam urat!(RN/ RVS/klikdokter/jpnn)

Print Friendly, PDF & Email
Tags: asam uratgenerasi milenialkesehatan
ShareTweetSendShare

Bergabung dengan WhatsApp Grup Bontang Post untuk mendapatkan informasi terbaru: Klik di Sini. Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News.

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Previous Post

Makan Es Krim Saat Haid Picu Kanker Serviks?

Next Post

Tujuh Alasan Mengganti Nasi Putih dengan Nasi Merah

Related Posts

Sifilis Peringkat Teratas Penyakit Menular Seksual yang Diderita Orang Indonesia
Kesehatan

Sifilis Peringkat Teratas Penyakit Menular Seksual yang Diderita Orang Indonesia

15 Desember 2024, 20:36
Mitos atau Fakta? Belau untuk Gondongan, Benarkah Efektif? Mengenal Penyakit dan Cara Penanganannya secara Ilmiah
Kesehatan

Mitos atau Fakta? Belau untuk Gondongan, Benarkah Efektif? Mengenal Penyakit dan Cara Penanganannya secara Ilmiah

23 September 2024, 17:25
Deteksi Dini CdLS dengan Data Genomik
Kesehatan

Deteksi Dini CdLS dengan Data Genomik

29 Agustus 2024, 19:14
9 Khasiat Rebusan Daun Sambiloto, Salah Satunya Bisa Menurunkan Demam
Kesehatan

9 Khasiat Rebusan Daun Sambiloto, Salah Satunya Bisa Menurunkan Demam

14 Juli 2024, 11:51
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diderita Komika Babe Cabita
Kesehatan

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diderita Komika Babe Cabita

9 April 2024, 11:06
Penderita TBC di Bontang Meningkat, 237 Anak Terpapar
Bontang

Penderita TBC di Bontang Meningkat, 237 Anak Terpapar

24 Maret 2023, 13:30

Terpopuler

  • Sudah Dua Kali Edarkan Sabu di Muara Badak, Dua Pengedar Terancam 20 Tahun Penjara

    Pengedar Narkoba Dituntut Kejari Bontang 14,5 Tahun Penjara, Kedapatan Bawa 503 Gram Sabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemprov Kaltim Target Menggratiskan UKT 33 Ribu Mahasiswa Baru Tahun Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 72 Honorer Disdamkartan Bontang Diberhentikan, 60 Persen Kekuatan Berkurang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sekolah di Bontang Tahan Ijazah Siswa karena Menunggak SPP, Wawali AH; Tidak Boleh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengapalan Ke-10.000, Badak LNG Kirim Kargo LNG Tujuan Filipina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.

No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.