BONTANG – Para ustaz, guru sekolah minggu, imam dan penjaga masjid, pendeta, serta pandita dan guru agama Hindu tampaknya harus bersabar. Pasalnya, uang transport yang biasa di dapatkan tiap 3-6 bulan terakhir, untuk saat ini harus tersendat.
Mulai Juli lalu, sekitar 2.136 orang yang berhak menerima uang transport inipun belum mendapatkan dana tersebut. Hal tersebut disampaikan Kepala Bagian Sosial dan Ekonomi Pemkot Bontang, Taufik Idris di hadapan perwakilan organisasi keagamaan yang mewakili para penerima dana tersebut, Kamis (29/12) di Pendopo Rujab Wali Kota.
Rapat yang semula tertutup antara Bagian Sosial dan Ekonomi bersama perwakilan pengurus organisasi keagamaan akhirnya dinyatakan terbuka setelah Bontang Post meminta izin meliput rapat tersebut.
Beberapa perwakilan organisasi keagamaan yang hadir di antaranya dari Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Lembaga Dakwah Nadhlatul Ulama (LDNU), Forum Silaturahmi Imam Masjid (Fosima), Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG), Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Parisade Hindu Dharma Indonesia (PHDI), dan Badan Koordinasi Dakwah Indonesia (BKDIB).
Meski ada keterlambatan transfer dana dari pusat ke daerah, namun Taufik menjelaskan sekitar Januari-Februari 2017 uang transport tersebut akan kembali disalurkan. “Kalau Januari sudah cair, langsung segera diproses melalui pengurus organisasi yang hadir saat ini,” ujar Taufik.
Dana yang disalurkan dari pengurus, lanjut Taufik baru akan diteruskan kepada para penerima yang berhak mendapatkannya. Pemkot Bontang pun hanya tinggal menerima laporan dari masing-masing organisasi keagamaan yang diserahi tanggungjawab untuk membagikannya kepada para penerima. Dana yang dianggarkan oleh pemerintah pun tetap sama seperti sebelumnya. “Tidak ada potongan. Di APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) sekitar Rp 5 miliar,” jelasnya.
Karena keterlambatan dalam pencairan dana, maka untuk 2017 dipastikan baru akan diproses pada April 2017. Taufik pun kembali menegaskan komitmennya untuk memproses secepat mungkin. “Jadi kami minta tolong kepada pengurus yang hadir untuk menyampaikan kepada anggota-anggotanya yang berhak menerima, “ kata Taufik.
Salah satu perwakilan dari PHDI, Made menyebut menerima keputusan dari pemerintah jika kondisinya demikian. Dirinya pun maklum jika pemerintah terlambat mencairkan uang transport tersebut. “Kalau begini kan kami bisa memberitahukan kepada anggota kami bahwa ada keterlambatan pembayaran,” ujarnya.
Senada, perwakilan dari BKAG, Robbi juga menerima pernyataan dari Pemkot Bontang. Dirinya menyebut sudah mengetahui kondisi ini dan seluruh anggotanya sudah paham terkait keterlambatan ini. “Kita berdoa sama-sama semoga perekonomian kita semakin membaik,” jelasnya. (zul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post